Manfaat Ibadah Qurban
Mau merasakan manfaat ibadah qurban? Jawabannya adalah cobalah, maka akan tahu manfaatnya langsung. Kalimat pernyataan dari pertanyaan tersebut bukan pertama kali saya tujukan untuk orang lain, tetapi saya tujukan terlebih dahulu untuk saya pribadi.
Bagi saya, mengajak diri sendiri itu bagian awal yang penting. Hal ini juga bagian dari bentuk pelaksanaan ajaran hadits nabi Muhammad, yaitu: Ibda’ bi Nafsi artinya mulailah dari diri sendiri.
Awalnya, memulai belajar berkurban memang cukup berat. Perasaan cinta harta hasil kerja keras membuat setiap manusia kadangkala berpikir ulang untuk mau melakukan pengurbanan.
Hal ini wajar dan inilah ujian awal yang biasa dirasakan dan dialami oleh setiap manusia. Apalagi bagi sebagian dari kita yang berpenghasilan pas-pasan. Tentu kebanyakan orang semakin berpikir lebih dari biasanya.
Oleh karena itu, niat awal untuk segera ikut serta dalam ibadah qurban menjadi penting. Niat baik adalah awal yang baik.
Perasaan senang untuk melakukan setiap ibadah, termasuk qurban, adalah bagian dari kebutuhan manusia dari hati nurani yang patut diperhatikan. Bila awalnya senang, akhirnya juga senang.
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, di sini perlu dipahami bahwa kurban yang dimaksud di sini utamanya adalah ibadah qurban hewan pada hari raya Idhul Adha yang dilakukan oleh setiap orang muslim.
Namun begitu, kurban di sini juga boleh dimaknai pada aktivitas-aktivitas lainnya yang memiliki unsur pengurbanan dan perbuatan kebaikan.
Bila kita mau dan ingin mengetahui sungguh-sungguh apa saja manfaat dari qurban yaitu Allah telah menjanjikan beberapa keutamaan bagi umat muslim yang menunaikan ibadah kurban, diantaranya:
- Pertama, dihapuskan dosa dan salahnya. Rasulullah s.a.w bersabda kepada anaknya, Fatimah, ketika beliau ingin menyembelih hewan qurban. ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu.
- Kedua, hewan qurbannya akan menjadi saksi amal ibadah di hari kiamat nanti.
- Ketiga, orang yang berqurban dicintai Allah.
- Keempat, orang berqurban dikuatkan keimanannya.
- Kelima, orang berqurban dibalas dengan kebaikan dan pahala yang berlimpah.
Sungguh luar biasa manfaatnya, bukan? Oleh karena itu, mari kita semakin bersemangat untuk memulai senang dan ikhlas berqurban karena Allah.
Secara ritual, ibadah qurban biasanya kita lakukan sekali dalam setahun saat hari raya Idul Adha. Rasanya memang baru kemarin bila kita berkumpul merayakan Idhul Fitri sebagai hari kemenangan melawan hawa nafsu.
Saat Idul Adha tiba, kita berkumpul kembali dalam rangka merayakan Idul Adha yang memiliki hikmah dan makna yang amat penting untuk ditangkap dalam perspektif ajaran agama Islam yang substansial.
Idul Adha merupakan ritual keagamaan yang syarat makna dan nuansa simbolik-metaforis yang perlu ditafsiri secara kontekstual dalam pijakan nilai-nilai universalitas Islam.
Adakah pesan dan pelajaran penting yang dapat dipetik dalam perayaan ibadah qurban? Di setiap merayakan Idhul Adha, kita sesungguhnya diajak berpikir sejenak tapi mendalam maknanya.
Utamanya dalam upaya untuk mengenang keteladanan Nabiullah Ibrahim a.s. dan Siti Hajar a.s. ketika ingin mendapatkan hingga melahirkan, mendidik dan mengasuh anak sholih.
Apa dan bagaimana respon anaknya nabi Ibrahim? Ternyata nabi Ismail a.s. sebagai anak Nabi Ibrahim menyambut baik dengan penuh ikhlash menerima tawaran ayahandanya untuk disembelih sebagai pembuktian cintanya kepada Allah., s.wt.
Nabi Ismail telah mampu mengalahkan keinginan nafsu dan tuntutan dunianya, karena sadar bahwa cinta dan ridhanya kepada Allah melebihi segalanya.
Inilah cerita di balik peristiwa keshalehan, ketaqwaan dan keta’atan Ismail diabadikan Allah., s.w.t, dalam al-Qur’an dan sejarah hidupnya menjadi napak tilas pelaksanaan ibadah haji sampai hari ini dan akhir hayat nanti. Subhanallah!
Dari sini, tidak ada kelirunya bila kita semua dan segenap umat Islam yang menyembelih hewan qurban pada hari raya qurban, mari berusaha berqurban dengan senang dan ikhlas lillahi ta’ala.
Artinya berkurban dengan landasan cinta dan taqwa hanya semat-mata karena Allah.,s.w.t. Dalam hal ini, tentu kita berusaha menghindarkan diri dari riya’ dan motivasi yang bisa merusak pahala qurban yang dilakukan.
Tidak hanya itu, selain keteladanan keluarga Nabi Ibrahim., a.s, dan sang putera Nabi Ismail dalam hal ketaatannya dan keikhlasannya yang luar biasa dalam menjalankan perintah Allah., s.w.t, dengan menepis berbagai bentuk godaan syaithan, hikmah lain yang bisa dipetik dan diambil pelajaran untuk kita ikuti dalam merayakan setiap hari raya Idul Adha adalah perlunya memupuk semangat untuk memiliki dan membagi.
Dari sisi inilah hikmah mesti dipetik umat Islam setiap kali merayakan `Idhul Adha, bahwa sesungguhnya ajaran Islam mendorong umatnya untuk bisa memiliki atau mampu secara finansial agar keislamannya bisa disempurnakan.
Tak hanya berhenti pada semangat memiliki, melainkan juga mesti diikuti semangat untuk mau membagi apa yang dimilikinya. Tanpa semangat itu, seorang muslim belum tentu bisa melaksanakan qurban atau haji.
Hal ini terbukti bahwa banyak orang yang sudah mampu, tapi enggan berqurban atau melaksanakan haji. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kemauan dan semangat untuk membagi.
Qurban tidak semata-mata menyembelih kambing atau sapi, tapi juga membagikan dagingnya kepada mereka yang berhak. Demikian juga haji, tanpa semangat membagi tentu akan sayang untuk mengeluarkan biaya perjalanan haji yang jumlahnya tidak sedikit.
Semangat memiliki tidak boleh melahirkan tindakan menghalalkan segala cara yang bisa menimbulkan kekacauan kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu ajaran Islam memberikan rambu-rambu yang mesti ditaati setiap muslim dalam berusaha untuk memiliki, yaitu dengan cara yang halal, baik dan wajar.
Selain semangat memiliki, Islam juga menyuruh kita untuk mempunyai semangat membagi. Banyak sekali ayat al-Qur’an maupun hadits yang mendorong setiap muslim untuk mau berbagi (berinfaq, bershodaqoh atau berzakat dan sebagainya).
Sayangnya perintah tersebut lebih sering dilihat dari sudut pandang berbeda. Indikasinya paling tidak bisa kita temui, misalnya, masih banyak orang kaya yang enggan berinfaq, bahkan tidak malu menerima infaq, hibah dan sejenisnya yang mestinya tidak berhak mereka terima, setidaknya ada orang lain yang lebih berhak.
Islam mengajarkan kita untuk membagi sebagian rizki yang kita terima kepada kerabat, anak yatim dan orang yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman di dalam surat al-Kautsar, 108: 1-2: ”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan ber-kurban-lah”.
Ayat ini menegaskan kepada kita semua bahwa ibadah kurban merupkan ibadah yang perlu dilakukan selain shalat, utamanya bagi yang mampu.
Dalam hal ini, qurban seringkali dipahami juga sebagai hewan yang disembelih setelah melaksanakan shalat Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah karena Dia Yang Maha Suci dan Maha Tinggi sebagaimana diungkap dalam al-Qur’an surat al-An’am, 6: 162: “Katakanlah: sesungguhnya shalatku qurbanku hidup dan matiku adalah untuk Allah Rabb semesta alam tidak ada sekutu bagi-Nya.”
Bagi seorang muslim, inti hikmah di setiap perayaan Idul Adha yang dapat diambil dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan saat ini hingga akhir hayat nanti adalah marilah berusaha semaksimalnya dalam bertaqwa dengan memupuk semangat memiliki dan membagi dengan penuh keikhlasan.
Semangat untuk berbagi antar sesama dengan ikhlas merupakan kunci dan esensi berkorban yang akan menumbuhkan ketentraman, kedamaian dan solidaritas sosial masyarakat dan lainnya.
Akhirnya, semoga kita semua selalu diberi kemudahan, kebahagiaan, kekuatan, kesuksesan dalam bersyukur, beriman, bertaqwa kepada Allah., s.w.t, sekaligus kita semua tergolong menjadi orang yang bersemangat untuk berqurban dengan penuh ikhlas lillahi ta’ala, sepanjang hayat masih di kandung badan.
itulah yang dapat kami sampaikan mengenai ibadah qurban.
Jika anda membutuhkan kambing qurban atau aqiqah, kami Aqiqah Berkah siap menjadi mitra aqiqah anda dalam pelaksanaan qurban dan aqiqah.
Hewan Qurban Aqiqah Berkah
Paket Aqiqah dan Catering Aqiqah Berkah
Informasi dan Pemesanan:
WA : +6281335680602
TELPON/SMS : 085749622504
Kantor Pusat Nganjuk
Gedung Pusat Aqiqah & Qurban
Jl. Punto Dewo Baron Timur RT01 / RW01
Baron, Nganjuk, Jawa Timur
KANTOR CABANG
Kediri: Jl DR. Saharjo no 130 Ds. Campurrejo Kec. Mojoroto Kediri
Tulungagung: Jl. Mastrip 44 Beji, Boyolangu – Tulungagung
Madiun: Jl. Sutoyo RT11 / RW02 Kaibon Kec. Geger, Kab. Madiun